PERCOBAAN II
SIFAT KIMIA SENYAWA KLOR
Selasa, 2 Oktober 2012
I. TUJUAN :
v Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida
v Mempelajari pembentukan kompleks logam transisi dengan ion klorida
II. DASAR TEORI
Unsur-unsr halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya Cl : berupa gas kuning kehijauan pada suhu kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut non-polar.
Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-oksidasi atau auto-reduksi, proses ini disebut dengan disporposional :
2 Cl2(aq) + 2 H2O(l) → HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat.
Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan unuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi.
Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antiseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.
Ion kloridamembentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+ berperan sebagai ligan dalam pembentukkan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
Kebayakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebihjauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstrasi brom.
Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO- berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit, HClO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugat dari HCl kuat. Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+, berperan sebagai ligan dalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
III. METODE PERCOBAAN
a. Alat :
1. Pipet tetes
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur
4. Tabung reaksi
b. Bahan :
1. NaCl 0.1 M
2. AgNO3 0.1 M
3. NH3 6 M
4. CuSO4 0.1 M
5. Lakmus merah dan biru
6. NaOCl 5%
7. NaOH 6 M
8. Ki 0.1 M
9. KBr 0.1 M
10. N-heksana atau petroleum eter
11. HCl pekat
c. Cara kerja:
1. Ion Klorida (Cl-)
Ø Kelarutan dan kestabilan garam klorida
Ø Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
2. Ion Hipoklorit (ClO-)
Ø Reaksi dengan AgNO3
Ø Daya oksidasi
IV. HASIL & PEMBAHASAN
a.
Hasil Pengamatan
1. Ion Klor ( Cl- )
Ø
Kelarutan dan stabilitas garam klorida
(i). NaCl + AgNO3
→ AgCl ↓ + NaNO3
Reaksi yang terjadi: terbentuk endapan putih
AgCl yang seperti dadih.Endapan tidak larut dalam air,tetapi larut dalam amonia
encer dan dalam larutan – larutan kalium sianida dan tiosulfat.
(ii). Ditambahkan
NH3
AgCl
+ 2NH3 → [ Ag(NH3)2
]+ + Cl-
Reaksi
yang terjadi: endapan tidak larut atau masih terdapat endapan putih
(iii).
Ditambahkan HNO3
Reaksi yang terjadi: terjadi perubahan suhu,
yaitu keadaan eksoterm, timbul asap dan adanya amorf putih yang dengan cepat
menghilang menjadi larut kembali.
Ø
Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
(i). CuSO4 + 2HCl
→ CuCl2 + H2SO4
Reaksi
yang terjadi: larutan berwarna hijau muda
(ii). Ditambahkan
H2O
Reaksi yang terjadi: larutan menjadi lebih
encer sehingga berwarna hijau muda dan bening.
(iii). AgNO3 +
HCl → AgCl + HNO3
Reaksi yang terjadi: terbentuk larutan
berwarna bening yang akan berubah warna bila ditambahkan pelarut polar atau
air.
(iv). Reaksi
(iii) ditambahkan H2O
Reaksi yang terjadi: terbentuk endapan
berwarna putih yang disertai dengan keadaan eksoterm sehingga keadaan sistem
menjadi sedikit panas.
2.
Ion Hipoklorit (ClO-)
Ø
Lakmus
(i).
NaClO + lakmus merah → warna lakmus menjadi biru
(ii).
NaClO + lakmus biru → warna lakmus tetap biru
Ø
Reaksi dengan AgNO3
(i).
2NaOCl + 2AgNO3 → 2AgCl + 2NaNO3 + O2
Reaksi
yang terjadi: terbentuk endapan putih
(ii).
2HNO3 + NaOCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3 + H2O
Reaksi
yang terjadi: endapan putih yang dibentuk oleh AgCl menggumpal.
(iii).
AgNO3 + NaOH AgOH↓ + NaNO3
+ H2O
Reaksi
yang terjadi: endapan berwarna coklat muda agak keputihan.
(iv).
Reaksi (iii) ditambahkan HNO3
Reaksi
yang terjadi: larutan berwarna coklat terang dengan disertai panasClO-
Ø
Daya oksidasi ion
(i). KI + C6H12 +
NaClO
Reaksi yang terjadi: terbentuk larutan
berwarna kuning dengan disertai cincin larutan yang berwarna merah muda (pink).
(ii). KBr + C6H12
+ NaClO
Reaksi yang terjadi: terbentuk larutan dengan
2 lapisan, yaitu berwarna bening dan lapisan cincin atas berwarna buram
(samar).
(iii). (i) + HCl
Reaksi yang terjadi: terdapat 3 lapisan. Lapisan
pertama berwarna coklat, kuning dan cincinnya berwarna pink.
(iv). (ii) + HCl
Reaksi yang terjadi: ada 2 lapisan pada
larutan, yaitu lapisan berwarna kuning dan bening.
b.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini, membahas tentang sifat-sifat kimia senyawa klor, dimana bahan-bahan yang
digunakan adalah NaCl, NaOCl dan HCl. Sifat
dari senyawa klor diuji melalui 3 tahap percobaan, yaitu mengetahui sifat
klorida dari ion Klorida (Cl- ) dan dari ion Hipoklorit(ClO-)
serta dari Daya Oksidasi ion Hipoklorit(ClO-) tersebut .
1.
Percobaan ion klorida (Cl-)
Dibedakan
menjadi 2 bagian berdasarkan perbedaan bereaksinya klorida dengan senyawa lain.
Bagian pertama adalah kelarutan dan stabilitas garam klorida, dimulai
dengan mereaksikan natrium klorida (NaCl) dengan perak nitrat(AgNO3)
dan diperoleh endapan putih. Endapan putih ini merupakan endapan perak
klorida.sesuai dari reaksinya
NaCl
+ AgNO3 ------->>> AgCl(s)
Kemudian ditambahkan kedalam tabung reaksi
yang sama larutan amonia (NH3), seharusnya reaksi ini menyebabkan
endapan putih perlahan-lahan larut. Dimana, endapan perak klorida dapat larut
karena pada saat penambahan larutan amonia dalam larutan dihasilkan ion
kompleks diaminaargentat.
AgCl
+ 2NH3 ------->>> [
Ag(NH3)2 ]+ + Cl-
Kompleks [ Ag(NH3)2 ]+ ini
merupakan filtrat dari penambahan larutan amonia (NH3) ke dalam
endapan AgCl. Namun yang terjadi dalam praktikum ini justru tidak melarutnya
AgCl. Perbedaan ini diduga akibat penggunan konsentrasi dari (NH3)
sangatlah kecil sehingga tidak mampu untuk
melarutkan endapan yang terbentuk, tidak hanya itu mungkin diakibatkan
karena terkontaminasi nya larutan amoniak tersebut atau alat yang dipakai.
Sehingga terjadinya perbedaan antara teori dengan hasil percobaan.
Selanjutnya, Praktikan menambahkan asam nitrat (HNO3), maka yang
terjadi adalah kesetimbangan pada reaksi penambahan larutan amonia akan kembali
lagi, yaitu tetap terbentuknya endapan putih dari AgCl.
Bagian yang kedua yakni pembentukan kompleks logam transisi dengan
ion Cl-. Ion Cl- dapat membentuk kompleks logam transisi.
Ion kompleks memiliki ion logam dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau
ion-ion yang mengelilinginya. Asam adalah akseptor elektron molekul yang dapat
menerima elektron dan basa adalah molekul yang memberikan elektron. Pencampuran
CuSO4 dengan HCl terjadi perubahan warna menjadi warna hijau muda,
dan setelah ditambahkan aquades warna menjadi biru kehijauan. Hal ini
disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk
asam sulfat dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Asam sulfat inilah
yang menyebabkan warna berubah menjad biru kehijauan. Reaksinya adalah :
CuSO4 + 2HCl →
CuCl2 + H2SO4
Setelah ditambahkan kembali dengan aquadest
(reaksi hidrolisis) warna berubah menjadi ke warna sebelumnya yaitu hijau
bening. Hal ini disebabkan ketika asam sulfat dan tembaga diklorida ditambahkan
dengan aquadest dapat membentuk tembaga sulfat kembali dengan asam klorida dan
molekul air sebagai produk sampingnya. Sedangkan pencampuran Ag2SO4
dengan HCl terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan
penambahan HCl. Selanjutnya adalah pencampuran NaCl dengan Ag2SO4
terbentuk endapan putih AgCl. Setelah ditambahkan H2O endapan
putih AgCl sedikit larut dengan penambahan H2O tersebut, tetapi tidak
larut sempurna.
2.
Senyawa ion Hipoklorit (ClO- )
Pada
percobaan ini menguji pengaruh NaOCl bila diteteskan ke kertas lakmus merah
maupun biru. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa saat kertas lakmus biru
dicelupkan ke dalam larutan natrium hipoklorit terjadi perubahan warna kertas
lakmus menjadi biru, begitu pula saat kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam
larutan natrium hipoklorit terjadi perubahan warna menjadi warna biru. Hal ini
menunjukkan bahwa natrium hipoklorit memiliki sifat yang basa. Percobaan
berikutnya yaitu mereaksikan perak nitrat (AgNO3) dengan natrium hipoklorit dan
dengan natrium hidroksida(NaOH). Seperti yang telah dibahas sebelumnya, reaksi
antara natrium hipoklorit dengan perak nitrat menghasilkan endapan putih perak
klorida (AgCl), setelah pembentukan endapan dilakukan penambahan asam
nitrat(HNO3) yang terjadi adalah tidak adanya perubahan signifikan dari endapan
tersebuut , karena endapan hanya berubah sedikt lebih menggumpal. Seharusnya
endapan tersebut melarut seiring ditambahkannya asam, perbedaan ini
diduga akibat selain ion hipoklorit mampu sebagai zat pemutih , ion hipoklorit
juga bersifat sebagai koagulan .Sehingga uji reaksi ini yang dihasilkan adalah
gumpalan dari zat pengotor AgCl . Sementara untuk reaksi antara perak nitrat
dengan natrium hidroksida menghasilkan endapan coklat muda keputih-putihan,
endapan ini dihasilkan dari perak hidroksida.
AgNO3
+ NaOH AgOH↓ + NaNO3 + H2O
Kemudian
ditambahkan dengan HNO3 sehingga menghasilkan larutan berwarna
coklat terang dengan disertai panas ClO-.
3. Daya
Oksidasi Ion
pada
percobaan ini mula-mula raktikan mereaksikan antara larutan kalium iodida(KI)
dengan larutan heksana(C6H12) dan larutan Natrium Hipoklorit (NaOCl) dari
reaksi ketiga larutan ini menghasilkan larutan yang heterogen karena terbentuk
larutan berwarna kuning di bagian bawah dan cincin larutan yang berwarna merah
muda (pink) di bagian atas.Tidak bercampurnya larutan ini akibat larutan KI
yang tergolong polar dan larutan heksana yang non polar sehingga ketika keduanya
direaksi kan tidak akan bisa menjadi larutan yang homogen. Kemudian praktikan
menambahkan larutan tersebut dengan HCl, reaksi yang terjadi adalah terdapat 3
lapisan. Lapisan pertama berwarna coklat, kuning dan cincinnya berwarna
pink.
Percobaan
kedua, Kemudian praktikan mereaksikan KBr + C6H12 + NaClO. Reaksi yang terjadi
yaitu terbentuk larutan dengan 2 lapisan, yaitu berwarna bening dan lapisan
cincin atas berwarna buram (samar). Kemudian praktikan menambahkan HCl kedalam
larutan tersebut, reaksi yang terjadi: ada 2 lapisan pada larutan, yaitu
lapisan berwarna kuning dan bening.
V. KESIMPULAN
- Pembentukan logam kompleks klor
ditandai dengan perubahan warna.
- Natrium Hipoklorit (NaOCl)
bersifat basa.
- Terbentuknya berbagai lapisan
dalam larutan hasil reaksi disebabkan oleh perbedaan kepolaran, dan berat
jenis tiap komponen larutan.
DAFTAR PUSTAKA
Chalid,
Sri Yadial.2011.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah
Vogel
bag-1.1985.Buku teks analisis anorganik kualitatif. Jakarta : PT. Kalman media
pusaka
http://www.chem-is-try.org/ diakses pada tanggal 27 September
2012 pukul 20.21 WIB
http://www.scribd.com/doc/52577838/SIFAT-KIMIA-SENYAWA-KLOR
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Tuliskan
contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1, 0, +1, +3, +4, +5,
+7) dan sebutkan kegunaannya (jika ada)!
2. Bagaimana
cara membuat larutan pemutih NaOCl secara komersial? Tuliskan reaksinya!
3. Bagaimana
caranya zat pemutih dapat membuat pakaian menjadi kelihatan lebih putih?
Jawaban
:
1.
biloks
|
senyawa
klor
|
Kegunaan
|
-1
|
NaCl
|
sebagai
Bahan Tambahan Pangan
|
0
|
Cl2
|
untuk sanitasi, pemutihan kertas
|
1
|
NaOCl
|
Pemutih
|
5
|
NaOCl3
|
untuk membuat klorin dioksida
|
7
|
NaOCl4
|
sebagai
campuran bom / peledak
|
2. Larutan
pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl2),
gas klor dilewatkan kedalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40O
C, jika suhu lebih dari 40O C maka akan terbentuk natrium klorat
(NaClO3).
2NaOH
+ Cl2 → NaCl +
NaOCl + H2O
3.
Zat pemutih bekerja dengan dua cara, yaitu :
· Mengubah molekul menjadi zat yang tidak
mengandung kromofor atau masih mengandung kromofor yang tidak menyerap cahaya visible
dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang bersifat
oksidator.
· Mengubah ikatan rangkap pada kromofor menjadi
ikatan tunggal oleh pemutih yang bersifat reduktor. Pemutusan ikatan rangkap
ini dapat megurangi kemampuan kromofor untuk menyerap sinar visible.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar