PEMBUATAN
TAWAS DARI KALENG BEKAS MINUMAN
DAN
PENGAPLIKASIANNYA
TERHADAP AIR SELOKAN DAN FeCl3
Hari, tanggal praktikum
: Selasa, 16 Oktober 2012
I.
TUJUAN
1.1 Mengetahui
cara pembuatan tawas dengan menggunakan aluminium bekas
1.2 Menjelaskan
proses pembuatan tawas aluminium bekas
1.3 Mampu
memanfaatkan limbah aluminium bekas sebagai bahan baku pembuatan tawas
II. DASAT TEORI
Tawas
adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula (SO4)2.12H2O
sedangkan untuk kation univalent, pada umumnya Na+, Fe+,
Cr+, Ti3+ atau Co3+, tawas biasa dikenal dalam
kehidupan sehari-hari adalah ammonium sulfat dodekahidrat.
Alum
merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis
garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum
kalium, juga sering dikenal dengan alum, yang mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O.
alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan
senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk Kristal octahedral atau kubus
ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan.
Larutan kalium tersebut bersifat asam.alum kalium sangat larut dalam air panas.
Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan
sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air.
Untuk
setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan
cara penguapan untuk menghasilkan Kristal tawas pada waktu didinginkan. Untuk
mendapatkan Kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus
dilakukan secara pelan-pelan.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1
Alat :
1. Erlenmeyer
1000 mL
2. Gelas
ukur
3. Cawan
petri
4. Timbangan
analitik
5. Gunting
6. Pipet
7. Corong
8. Kertas
saring
9. Gelas
ukur
10. Amplas
3.1.2
Bahan :
1. KOH
3N 50 mL
2. Air accu/H2SO4 6M 30 mL
3. Etanol
50%
4. Batu
es
5. Air
selokan
6. FeCl3
3.2
Prosedur Kerja
1. Disiapkan
2 buah kaleng bekas, kemudian dibersihkan dengan menggunakan amplas untuk
menghilangkan warna dan lapisan plastik yang terdapat pada kaleng aluminium
bekas.
2. Setelah
itu, kaleng aluminium bekas yang sudah bersihkan dipotong-potong menjadi bagian
yang kecil dengan menggunakan gunting.
3. Potongan-potongan
tersebut ditimbang 1 gram dan dimasukkan kedala Erlenmeyer 1000 mL, kemudian
ditambahkan KOH 20% sebanyak 50 mL, diamati perubahan yang terjadi.
4. Setelah
potongan-potongan tersebut larut, kemudian disaring dan didinginkan, kemudian
ditambahkan 30 mL air accu sambil diaduk.
5. Setelah
itu, larutan tersebut disaring, kemudian
didinginkan di dalam batu es. Sampai terbentuk kristal.
6. Kristal
tawas yang terbentuk disaring, kemudian dicuci dengan 20 mL etanol 95%.
7. Endapan
yang terbentuk dikeringkan, kemudian ditimbang samapi beratnya konstan.
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1
Hasil Percobaan
Berat
kaleng aluminium bekas : 1 gram
Berat
kertas saring :
0,64 gram
Berat
tawas yang dihasilkan : 6
gram
Berat
tawas murni yang dihasilkan : 11.54
gram
4.2
Reaksi
2Al(s)
+ 2KOH(aq) + 6H2O(l) à
2KAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
2Al(s)
+ 2OH-(aq) + 6H2O(l) à
2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
2Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) à Al2(SO4)3(aq) + 6 H2O(l)
Al(OH)3(s) + 3H+(aq) à
Al3+(aq) +
3H2O(l)
K2SO4(aq) + Al2(SO4)3(aq) à
2KAl(SO4)2.12H2O(s)
K+(aq) + Al3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l) +
KAl(SO4)2.12H2O(s)
4.3
Pembahasan
Tawas adalah
kelompok garam rangkap berhidrat berupa Kristal dan bersifat isomorph. Tawas berupa kristal putih gelap, tembus cahaya, rasanya agak asam kalau dijilat,
bersifat menguatkan warna tetapi juga dapat digunakan sebagai penjernih air
keruh, walaupun tawas berupa zat warna sintetis, akan tetapi tawas tidak
mengandung racun dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Pada praktikum kali ini, bertujuan untuk membuat
tawas dari kaleng aluminium, dimana aluminium ini didapatkan dari kaleng-kaleng
bekas minuman. Proses pertama pada pembuatan tawas, dimana aluminium dari
kaleng bekas minuman terlebih dahulu dibersihkan dan dipotong kecil-kecil,
dengan tujuan agar reaksi antara aluminium dan KOH berlangsung lebih cepat
karena salah satu factor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah luas
permukaan. Dimana semakin besar luas permukaan maka semakin cepat pula reaksi
itu berlangsung. Setelah penambahan KOH 3N reaksi berjalan cepat dan bersifat
eksoterm karena menghasilkan kalor. Reaksi yang terjadi adalah :
2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l)
à
2KAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2OH-(aq) +
6H2O(l) à 2Al(OH)4-(aq)
+ 3H2(g)
Penambahan
larutan H2SO4 dilakukan
agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna. Al(OH)3 yang terbentuk langsung bereaksi
dengan H2SO4 dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
2Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) à Al2(SO4)3(aq) + 6 H2O(l)
Al(OH)3(s) + 3H+(aq) à
Al3+(aq) +
3H2O(l)
Pada
reaksi sebelumnya, penambahan H2SO4 membentuk Al(OH)
bersama-sama dengan K[Al(OH)4], namun setelah ditambahkan berlebih H2SO4
melarutkan Al(OH)3 menjadi
Al2(SO4) berupa larutan bening tak berwarna. Senyawa Al2(SO4)3
yang terbentuk pada reaksi (3) di
atas bereaksi kembali dengan K2SO4 hasil reaksi (2) membentuk kristal
yang diperkirakan adalah KAl(SO4)2.12H2O,
berikut persamaan reaksinya:
K2SO4(aq) + Al2(SO4)3(aq) à
2KAl(SO4)2.12H2O(s)
K+(aq) + Al3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l) +
KAl(SO4)2.12H2O(s)
Kristal
alum (tawas) yang diperoleh dicuci dengan larutan etanol 50% yang bertujuan
untuk menyerap kelebihan air dan mempercepat pengeringan.
Tawas
yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri berbentuk bongkahan dan berwarna
bening. Namun hasil tawas yang didapatkan pada percobaan bentuknya berupa
gumpalan endapan dan berwarna putih. Sedangkan tawas yang dihasilkan pada
percobaan kali ini sebesar 11.54 gram.
Hasil
tawas yang diperoleh kemudian diaplikasikan untuk menjernihkan sample air selokan
dan sample FeCl3. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjernihkan
sample air selokan memakan waktu yang relatif cepat dibandingkan waktu yang
dibutuhkan untuk menjernihkan FeCl3, karena konsentr larutan FeCl3
lebih pekat dari pada air selokan yang keruh. Karena air keruh banyak
mengandung H2O sehingga kelarutannya lebih cepat.
V.
KESIMPULAN
-
Berat tawas kasar yang dihasilkan dari
praktikum sebesar 6 gram.
-
Berat tawas murninya sebesar 11.54
gram.
-
Pencucian tawas dengan menggunakan
etanol berfungsi untuk memurnikan tawas hingga menghasilkan tawas yang murni.
-
Hasil tawas yang diperoleh diaplikasikan
untuk menjernihkan sample air selokan dan sample FeCl3
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad, H. 1992. Kimia Unsur dan
Radio Kimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia
Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press