Sabtu, 05 Januari 2013


PEMBUATAN TAWAS DARI KALENG BEKAS MINUMAN
DAN
PENGAPLIKASIANNYA TERHADAP AIR SELOKAN DAN FeCl3

Hari, tanggal praktikum : Selasa, 16 Oktober 2012
I.   TUJUAN
         1.1  Mengetahui cara pembuatan tawas dengan menggunakan aluminium bekas
         1.2  Menjelaskan proses pembuatan tawas aluminium bekas
         1.3  Mampu memanfaatkan limbah aluminium bekas sebagai bahan baku pembuatan tawas

II.   DASAT TEORI
Tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula (SO4)2.12H2O sedangkan untuk kation univalent, pada umumnya Na+, Fe+, Cr+, Ti3+ atau Co3+, tawas biasa dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah ammonium sulfat dodekahidrat.
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal dengan alum, yang mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk Kristal octahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan kalium tersebut bersifat asam.alum kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air.
Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan Kristal tawas pada waktu didinginkan. Untuk mendapatkan Kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus dilakukan secara pelan-pelan.

III.   METODOLOGI PERCOBAAN
            3.1  Alat dan Bahan
3.1.1        Alat :
1.      Erlenmeyer 1000 mL
2.      Gelas ukur
3.      Cawan petri
4.      Timbangan analitik
5.      Gunting
6.      Pipet
7.      Corong
8.      Kertas saring
9.      Gelas ukur
10.  Amplas

3.1.2        Bahan :
1.      KOH 3N 50 mL
2.       Air accu/H2SO4 6M 30 mL
3.      Etanol 50%
4.      Batu es
5.      Air selokan
6.      FeCl3

           3.2  Prosedur Kerja
1.      Disiapkan 2 buah kaleng bekas, kemudian dibersihkan dengan menggunakan amplas untuk menghilangkan warna dan lapisan plastik yang terdapat pada kaleng aluminium bekas.
2.      Setelah itu, kaleng aluminium bekas yang sudah bersihkan dipotong-potong menjadi bagian yang kecil dengan menggunakan gunting.
3.      Potongan-potongan tersebut ditimbang 1 gram dan dimasukkan kedala Erlenmeyer 1000 mL, kemudian ditambahkan KOH 20% sebanyak 50 mL, diamati perubahan yang terjadi.
4.      Setelah potongan-potongan tersebut larut, kemudian disaring dan didinginkan, kemudian ditambahkan 30 mL air accu sambil diaduk.
5.      Setelah itu,  larutan tersebut disaring, kemudian didinginkan di dalam batu es. Sampai terbentuk kristal.
6.      Kristal tawas yang terbentuk disaring, kemudian dicuci dengan 20 mL etanol 95%.
7.      Endapan yang terbentuk dikeringkan, kemudian ditimbang samapi beratnya konstan.

IV.   HASIL dan PEMBAHASAN
           4.1  Hasil Percobaan
           Berat kaleng aluminium bekas            : 1 gram
           Berat kertas saring                             : 0,64 gram
           Berat tawas yang dihasilkan                : 6 gram
           Berat tawas murni yang dihasilkan       : 11.54 gram

           4.2  Reaksi
           2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l) à 2KAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
           2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) à 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g) 
           
           2Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq)  à Al2(SO4)3(aq) + 6 H2O(l)
Al(OH)3(s) + 3H+(aq) à Al3+(aq) + 3H2O(l)

K2SO4(aq) + Al2(SO4)3(aq) à 2KAl(SO4)2.12H2O(s)
K+(aq) + Al3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l) + KAl(SO4)2.12H2O(s)

           4.3  Pembahasan
      Tawas adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa Kristal dan bersifat isomorph. Tawas    berupa kristal putih gelap, tembus cahaya, rasanya agak asam kalau dijilat, bersifat menguatkan warna tetapi juga dapat digunakan sebagai penjernih air keruh, walaupun tawas berupa zat warna sintetis, akan tetapi tawas tidak mengandung racun dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Pada praktikum kali ini, bertujuan untuk membuat tawas dari kaleng aluminium, dimana aluminium ini didapatkan dari kaleng-kaleng bekas minuman. Proses pertama pada pembuatan tawas, dimana aluminium dari kaleng bekas minuman terlebih dahulu dibersihkan dan dipotong kecil-kecil, dengan tujuan agar reaksi antara aluminium dan KOH berlangsung lebih cepat karena salah satu factor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan. Dimana semakin besar luas permukaan maka semakin cepat pula reaksi itu berlangsung. Setelah penambahan KOH 3N reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena  menghasilkan kalor. Reaksi yang terjadi adalah :

2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l) à 2KAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) à 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)

Penambahan larutan H2SO4 dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna. Al(OH)3 yang terbentuk langsung bereaksi dengan H2SO4 dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

2Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq)  à Al2(SO4)3(aq) + 6 H2O(l)

Al(OH)3(s) + 3H+(aq) à Al3+(aq) + 3H2O(l)

Pada reaksi sebelumnya, penambahan H2SO4 membentuk Al(OH) bersama-sama dengan K[Al(OH)4], namun setelah ditambahkan berlebih H2SO4 melarutkan Al(OH)3 menjadi Al2(SO4) berupa larutan bening tak berwarna. Senyawa Al2(SO4)3 yang terbentuk pada reaksi  (3) di atas bereaksi kembali dengan K2SO4 hasil reaksi (2) membentuk kristal yang diperkirakan adalah  KAl(SO4)2.12H2O, berikut persamaan reaksinya:

K2SO4(aq) + Al2(SO4)3(aq) à 2KAl(SO4)2.12H2O(s)

K+(aq) + Al3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l) + KAl(SO4)2.12H2O(s)

Kristal alum (tawas) yang diperoleh dicuci dengan larutan etanol 50% yang bertujuan untuk menyerap kelebihan air dan mempercepat pengeringan.
Tawas yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri berbentuk bongkahan dan berwarna bening. Namun hasil tawas yang didapatkan pada percobaan bentuknya berupa gumpalan endapan dan berwarna putih. Sedangkan tawas yang dihasilkan pada percobaan kali ini sebesar 11.54 gram.
Hasil tawas yang diperoleh kemudian diaplikasikan untuk menjernihkan sample air selokan dan sample FeCl3. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjernihkan sample air selokan memakan waktu yang relatif cepat dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menjernihkan FeCl3, karena konsentr larutan FeCl3 lebih pekat dari pada air selokan yang keruh. Karena air keruh banyak mengandung H2O sehingga kelarutannya lebih cepat.

V.   KESIMPULAN
-          Berat tawas kasar yang dihasilkan dari praktikum sebesar 6 gram.
-          Berat tawas murninya sebesar 11.54 gram.
-          Pencucian tawas dengan menggunakan etanol berfungsi untuk memurnikan tawas hingga menghasilkan tawas yang murni.
-          Hasil tawas yang diperoleh diaplikasikan untuk menjernihkan sample air selokan dan sample FeCl3

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 1992. Kimia Unsur dan Radio Kimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar.  Jakarta: UI Press